Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Pesona Arafah

PESONA ARAFAH Hari ini adalah hari arafah,  hari kesembilan di bulan Dzulhijjah, ia begitu mulia dan istimewa bagi kaum muslimin, apalagi bagi mereka yang sedang berada di padang Arafah. Tentunya ada kemuliaan tersendiri ketika seseorang menjadi bagian dari kumpulan manusia yang dibanggakan Allah -subhanahu wata'ala- di hadapan para Malaikat. Dimana hari itu.. Allah menjanjikan ampunan dari segala dosa bagi mereka, juga pengabulan dari setiap pinta. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْ...

Ketika kekuasaan bukan Kebanggaan

KETIKA KEKUASAAN BUKAN KEBANGGAN Oleh: KH Hafidz Abdurrahman Saat Abu Dzar radhiya-Llahu ‘anhu meminta jabatan kepada Nabi saw, dengan penuh kasih sayang baginda saw. mengingatkan, “Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu lemah. Sedangkan jabatan itu amanah. Jabatan itu kelak pada Hari Kiamat akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambilnya dengan sebenar-benarnya, serta ditunaikan dengan sebaik-baiknya.” [Hr. Muslim] Begitulah, Nabi saw. mengajarkan filosofi jabatan sebagai amanah, tanggungjawab, kewajiban, kehinaan dan penuh penyesalan. Jabatan bukanlah hak, kebanggan dan kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat. Ketika filosofi ini dipegang kuat-kuat dan dilaksanakan dengan baik oleh pemegang amanah, maka dia akan selamat. Jauh sebelum menerima amanah, dia pun akan mengukur dirinya, layakkah dia? Jika dia merasa tidak layak, atau ada yang lain yang lebih layak, dia pun tidak akan menerimanya. Karena dia tahu itu bukanlah kebanggan dan kemuliaan. ...

La Tahzan

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuhu Seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Sayidina Ali bin Abi Tholib, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku su//dah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.” Sayidina Ali menjawab, “Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah !” Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !” “Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” kata Ali bin Abi Tholib “Tentu tidak” jawabnya. “Lalu apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya sy Ali bin Abi Tholib “Tidak juga” jawabnya. Lalu Sayidina Ali berkata, “Lalu mengapa kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi?” “Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Bersabarlah atas urusan dunia.. Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panj...

Ketidaktahuan

DIBALIK KETIDAKTAHUAN Nabi Nuh belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal dan ditertawai kaumnya. Nabi Ibrahim belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya. Nabi Musa belum tahu laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya. Yang mereka tahu adalah bahwa mereka harus patuh pada perintah Allah dan tanpa berhenti berharap yang terbaik. Ternyata dibalik ketidak tahuan kita, Allah telah menyiapkan kejutan. Seringkali Allah berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2Nya. Jangan berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa. Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang tidak kita duga dan tidak kita suka. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita Inginkan. Lakukan bagian kita saja, dan biarkan Allah akan mengerjakan bagianNya Tetaplah yakin. Tetaplah berdoa. Tetaplah setia. Tetaplah istiqomah meraih ridhoNya. Wallahu a'lam

Renungan Idul Adha

[Al-Islam edisi, 772, 4 Dzulhijjah 1436 H – 18 September 2015 M] Khilafah: Mewujudkan Taat, Menyatukan Umat (Renungan Idul Adha 1436 H/2015 M) Alhamdulillah. Sepantasnya kita bersyukur kepada Allah SWT. Berkat karunia-Nya kita akan bertemu lagi dengan hari raya terbesar bagi umat Islam. Itulah Idul Adha atau Idul Kurban. Pada hari itu umat Islam di seluruh dunia mengemakan takbir, tahlil dan tahmid sebagai umat yang satu. Satu akidah, satu syariah, satu kiblat dan satu syiar. Pada hari itu pula jutaan kaum Muslim tengah menunaikan ibadah haji. Mereka bersatu di tempat yang sama, dengan pakaian yang sama, dengan syiar yang sama, dengan syariah yang sama dan tujuan yang sama, yaitu mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga pemandangan ketaatan dan persatuan ini bukan hanya kita lihat hanya pada hari itu, tetapi juga pada hari-hari yang lain. Ketaatan Mutlak Ibadah Qurban mengingatkan kita akan ketaatan mutlak keluarga Nabi Ibrahim as. Pertama: Ketaatan Ibrahim as. kepada All...

Kemulian Bulan Dzulhijjah

KEMULIAAN BULAN SUCI DZULHIJJAH Oleh: KH Hafidz Abdurrahman Kita telah memasuki bulan Dzulhijjah 1436 H, yang merupakan Syahr al-Hurum [bulan suci]. Bulan yang dimuliakan, dimana kebaikan yang dilakukan di dalamnya dilipatgandakan oleh Allah, begitu juga sebaliknya. Allah SWT telah menyebut dalam satu tahun, ada empat bulan haram [suci]. Ini ditegaskan dalam firman-Nya: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَ...

Halal Buat Kami, Haram Buat Tuan

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini. Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka, “Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya. “Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya. “Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?” “Tidak satupun” Percakapan ini membuat Abdullah gemetar. “Apa?” ia menangis dalam mimpinya. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?” Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malai...