Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Antara Amal Sholeh dan Khilafah

Diskusi Ustadz Ismail Yusanto dengan Tokoh Senior Jama'ah Tabligh, "ANTARA AMAL SHALIH & KHILAFAH" Seperti telah diberitakan sebelumnya, Konferensi Ekonomi Islam Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir pada tanggal 7 Muharram 1430 H atau 3 Januari 2009 lalu berlangsung sukses. Konferensi ini diadakan oleh pimpinan Hizbut Tahrir Internasional untuk merespon terjadinya krisis finansial global yang tengah melanda dunia dewasa ini. Konferensi ini menurut panitia diikuti oleh sekitar 6000 orang peserta laki-laki dan perempuan. Selain dari Sudan, tercatat hadir peserta dari sejumlah negara di dunia, yakni Australia, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Inggris, Belanda, Turki, Kanada, Amerika Serikat, Palestina, Libanon dan Arab Saudi. Selain meriah, konferensi juga berlangsung penuh semangat. Seruan takbir berulang-ulang berkumandang, diselingi dengan teriakan lantang slogan, “Lâ ilâha illâ Allâh, al-Khilâfah wa’dullâh...

Organisasi 'Aneh'

Oleh : Hasyim Bisri (Direktur Centra Politica) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berdasar spektrum penulis, adalah organisasi ‘aneh’. Didiamkan malah agresif. Semakin dicegah malah membesar. Semakin dicaci malah semakin dirindu. Semakin difitnah malah semakin bersinar. Semakin dipressure malah semakin semakin kuat. Semakin dipersempit ruang geraknya justru semakin tangkas. Semakin dimonitor ketat malah opini idenya makin meluas. Dibentur-benturkan dengan NU, malah banyak internal NU yang membela. Ini ajaib. Jelas, HTI secara sistematis sedang mengintensifkan proses menjelaskan dan memahamkan sistem Islam kepada segenap komponen masyarakat, terutama para tokoh, ulama dan seluruh elemennya. Dalam satu kesempatan saat ada demo HTI –seingat penulis- menolak kenaikan harga BBM, penulis ingin memuaskan naluri kepo in the point mendekat dan mengajak obrol santai dengan salah satu aktivis muda, katakanlah sebagai test case-lah apakah ini masa bayaran or not. Ketemu dengan aktiv...

*SAAT AJAL YANG PASTI ITU TIBA*

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman Hidup adalah rangkaian waktu. Waktu demi waktu terangkai menjadi satu, diberikan kepada setiap manusia sebagai ajal. Iya, itulah tenggat waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita. Karena itu, setiap umat, kaum dan manusia mempunyai ajal, tenggat waktu. Ketika tenggat waktu yang diberikan telah berakhir, maka tak satupun yang bisa meminta ditangguhkan. Begitu juga ketika tenggat waktu itu belum tiba, maka ia pun tak bisa diajukan, meski hanya sesaat. Itulah ajal manusia. Allah berfirman: وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَا...

GAMBARU

Say YES to GAMBARU! By Rouli Esther Pasaribu 25 Maret 2011 pukul 7:24 -Ini ada tulisan bagus dari mahasiswi yg sedang kuliah di Jepang. Semoga bisa memberikan inspirasi....... Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah : GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Muak abis, sumpah, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu : motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama), motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi). Sampai gw rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru. Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya...berhenti aja. Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya : "doko made mo nintai shit...

Cuma Emak Emak yang Tau Rasanya.

Kisah Nyata dari Emak Emak. Saat Emak baru saja memejamkan mata, pecahlah tangisan Si Kecil dengan nyaringnya. Dalam keadaan mengantuk, anak pun harus digendong sepenuh cinta. Bagaimana rasanya? Cuma Emak yang tahu rasanya. Saat lapar melanda, terbayang makanan enak di atas meja. Ketika suapan pertama...anak pup di celana. Bagaimana rasanya? Cuma Emak yang tahu rasanya. Saat badan sudah lelah tak ada tenaga, ingin segera mandi menghilangkan penat yang ada, mumpung anak-anak sedang 'anteng' di kamarnya. Belum sempat sabunan, anak sudah nangis berantem rebutan boneka. Kacaulah acara mandi Emak, batal mandi walau daki masih menempel dibadannya. Bagaimana rasanya? Cuma Emak  yang tahu rasanya. Saat Emak ingin beribadah dengan khusuknya, anak-anak mulai mencari perhatian, menarik-narik mukena, mengacak-ngacak lemari baju, mumpung Emak tak berdaya. Loncat sana loncat sini, punggung Emak jadi pelana. Belum juga beres doa, anak-anak semakin berkuasa. Bagaimana rasanya? Cuma...