Dimanakah Posisi Kita?
4 November 2016, Dimanakah posisi kita ?
Oleh : First Syaoqi Izhardiansyah S. (BE Korwil BKLDK DIY)
Pada hari Jum'at 4 November 2016, Puluhan Ribu bahkan Ratusan Ribu Umat Islam bersatu menjadi satu untuk menyerukan sebuah tuntutan kepada penguasa Negeri ini. Mereka menuntut agar seorang pelaku penista Al-Qur'an itu segera ditangkap dan diproses secara hukum. Aksi yang dinamakan Bela Islam II tersebut menjadi sorotan publik, media massa, dan Pemerintah sendiri. Bahkan pihak keamanan memberikan Siaga 1 (satu). Aksi Bela Islam II ini juga mendapatkan banyak tanggapan, mulai dari yang antusias mendukung bahkan yang sinis mengkritik. Banyak juga pihak-pihak yang menuduh bahwa Aksi tersebut adalah cara untuk menjatuhkan 'Sang Penista Agama' dari pertarungan Pilihan Calon Gubernur Provinsi DKI. Ada juga yang menuduh Aksi ini dibayari oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan agar Rezim Jokowi ini tumbang. Ada juga yang menuduh Aksi ini dipenuhi unsur SARA. Tapi yang membuat riskan adalah orang-orang yang sinis dan menghujani kritik serta tuduhan pada Aksi ini kebanyakan dari kalangan Muslim sendiri.
Wahai saudara-saudaraku yang semoga kalian akan menjadi penolong Agama Allah...
Apa yang mereka lakukan pada 4 November 2016 bukanlah sebuah kemaksiatan.
Apa yang mereka lakukan pada 4 November 2016 bukanlah sebuah kemunkaran.
Apa yang mereka lakukan pada 4 November 2016 bukanlah sebuah kejahatan.
Apa yang mereka lakukan pada 4 November 2016 adalah wujud nyata dari keimanan.
Apa yang mereka lakukan pada 4 November 2016 adalah bentuk kesadaran dari aqidah.
Apa yang mereka lakukan pada 4 November 2016 adalah pembuktian cinta kepada Sang Maha Esa.
Mereka tahu Allah itu Maha Mulia dan sampai kapanpun tidak akan ada yang bisa menghinanya ataupun menghilangkan kemuliaan-Nya. Mereka membela Islam, Al-Qur'an, Allah, dan Rasulullah itu adalah sebuah penegasan dimana posisi mereka ketika Islam, Al-Qur'an, Allah, dan Rasulullah sedang atau telah dihinakan, dilecehkan, serta dinistakan. Mereka memahami Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 97, mulai dari artinya, tafsirnya, dan azbabun nuzulnya. Sehingga mereka tidak mau menjadi orang yang menganiaya dan mendzolimi dirinya sendiri yang semua itu menyebabkan mereka dimasukkan kedalam Neraka Jahannam.
Maka, posisi mereka jelas berada pada 'LILLAH'. Sedangkan Anda semua saudara-saudaraku yang suatu saat nanti akan berjuang bersama mereka dalam posisi Lillah. Anda semua yang masih sinis, mengkritik, dan mencela apa yang mereka lakukan. Satu pertanyaan untuk Anda semua, "Dimanakan posisi Anda saat ini ?". Lillah atau Lighairillah.
Wallahu A'lam Bishshowab.
Komentar