Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

SIAPA YANG MENOLAK HUKUM SYARIAH?!

Saat Jubir HTI Menggebrak Meja. Saya tidak setuju syariah!” teriak salah seorang peserta sambil berdiri. “Tahukah saudara-saudara, salah satu hukum syariah adalah potong tangan. Saya tidak mau dipotong tangannya.” Lalu berdiri juga seorang peserta, “Saya juga tidak setuju.” Tak terduga, sesaat kemudian tindakan itu diikuti oleh hampir seluruh peserta yang juga sambil berdiri menyatakan ketidaksetujuannya terhadap ide penerapan syariah yang disampaikan oleh Jubir HTI. Siapa mereka? Jangan salah, mereka bukanlah non-Muslim. Mereka adalah peserta Training LK (Latihan Kader) II HMI beberapa waktu lalu. Ini adalah forum training lanjutan tingkat nasional yang diikuti oleh kader-kader HMI dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kali itu diselenggarakan di Kota Tasikmalaya. Reaksi semacam ini tentu sangat mengejutkan. Bagaimana mungkin kader HMI menolak syariah? Mereka umumnya menolak mentah-mentah ide khilafah. Itu dikatakan sebagai ide yang absurd, tida...

Apakah HTI Mengakui Pancasila?

Oleh Ust. Zamroni Ahmad Pertanyaan: ____________ 1. apakah HTI mengakui Pancasila sebagai NKRI 2. lalu kenapa HTI masih makan, minum, dan berak di Indonesia?" Lalu ditambahkan lagi 3."sekarang HTI lelah dan stress karena bermuka dua" Dan pamungkasnya "konon katanya HTI tdk mengakui NKRI dan tdk mau hormat bendera.....?" Jawaban: ___________ Tmksh Pak. Pertanyaan spt yg Bpk ajukan mirip seperti kalau bertanya kepada pemain Real Madrid "apakah Anda mengakui kemenangan Valentino Rossi?" Padahal anak2 Real Madrid tidak punya urusan dengan Balap Motor. Domain mereka adl melibas Barcelona dan Atletico. smile emoticon Bpk perlu kenal HTI lbh dekat. Bahwa Domain HTI bkn mengangkat isu NKRI, Pancasila, dan semisalnya. Domain HTI adl perlawanan terhadap Neo-Imperialisme Barat. Sekarang, yang mesti ditanya adalah Bpk dan kawan2 lainnya "apakah rela dg bercokolnya Neo-Imperialis yg mengganyang umat Islam dimana2 dan merampas Sumber Alam di n...

Matematika Runtuhnya Peradaban

*Matematika, Runtuhnya Peradaban dan Hizbut Tahrir* _Oleh : Nopriadi Hermani, P.hd_ Tadi sore saya mengajarkan Teorema Green pada mahasiswa di kelas Kalkulus Vektor. Setelah menjelaskan tentang integral medan vektor pada lintasan tertutup, saya mengajak mahasiswa berbincang tentang kehidupan. Dialog seperti ini sering saya lakukan karena bagi saya mereka adalah aset berharga peradaban masa depan, bukan skrup industri. "Kalian saat ini tidak harus tahu aplikasi Teorema Green. Kadang saat belajar matematika kita tidak tahu dimana mengaplikasikannya. Matematika itu adalah ilmu alat. Alat kita berinteraksi dengan alam semesta ini. Bahasa yang digunakan para saintis saat  mendalami “keinginan" alam. Tidak hanya membantu memahami perilaku benda mati tapi juga makhluk hidup dan manusia. Bahkan, matematika telah digunakan untuk memahami fenomena psikologi, ekonomi, politik sampai masalah peradaban." Saya ceritakan ke anak-anak saya ini  bagaimana seorang matematikawan, berko...

HTI, JOKOWI dan TAXI ONLINE

*💫Hizbut Tahrir Indonesia, Jokowi, dan Taxi Online* Oleh : Hersubeno Arief Konsultan Media dan Politik Apa kalkulasi dan target politik pemerintahan Jokowi mengajukan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)?  Dari sisi hukum perdebatannya bisa sangat panjang. Namun dari sisi perubahan sosio-demografis  dan sosio-politis jawabannya menjadi sangat sederhana. Jokowi dan orang-orang di pemerintahannya, terutama beberapa orang dekatnya gagal memahami adanya sebuah perubahan besar. Dalam bahasa anak muda sekarang “gagal paham.”  Di era digital yang segala sesuatunya berubah sangat cepat, pemahaman  dan adaptasi terhadap perubahan itu sangat penting. Sebuah keniscayaan, hukum alam yang tidak bisa ditentang. Setidaknya ada tiga penyebab  mengapa Jokowi dan beberapa pembantu dekatnya seperti Luhut Binsar Panjaitan gagal paham. *Pertama,* _cultural shock_ generasi _digital immigrant._ *Kedua,*kegagalan memahami  perubahan prinsip _owning_ ...

BILA PEMBUBARAN DIBIARKAN

Puisi Prof.Fahmi Amhar. BILA PEMBUBARAN DIBIARKAN (c) Fahmi Amhar Sekarang masih rencana, pengadilan yang akan memutuskan! Tapi di mana-mana eksekusi sudah dijalankan. Rektor diintimidasi, mahasiswa kalau terlibat HTI, beasiswa dihentikan ! Kasek diancam, acara ilmiah, bila pemateri terkait HTI, suruh dibatalkan ! Bahkan ketua takmir masjid tak terlupakan, bila khatib dari HTI masih dipasang, tak ada lagi perlindungan ! Lalu aktivis ormas Nganu merasa mendapat pembenaran. Mensweeping yang terkait HTI, melebihi aparat keamanan. Buku agama, DVD dakwah, bendera tauhid, disita untuk dihancurkan. Padahal mereka mengaku orang-orang yang paling toleran ! pembela Pancasila dan NKRI yang membanggakan ! pecinta keberagaman dan kebhinekaan ! tetapi dengan penggiat khilafah, semuanya berhamburan !!! hal-hal jorok semacam ini, malah oleh profesor di luar negeri disarankan! padahal mereka juga muslim, entahlah siapa yang masih ingat Tuhan? Hanya karena memperjuangkan khilafah, HTI ...