Zainab al-Ghazali Sang Singa Mesir

Copas ulang kisah penuh juang... wanita ulama pejuang yg tak banyak dikenal publik... 😭😭😭

*Zainab al Ghazali, Sang Singa Wanita Mesir :*
*Anjing Pun Tahu Mana Ulama Mana Penjahat!*

Sore itu, pertengahan Februari 1964, hujan mengguyur Kairo. Sebuah kecelakaan lalu lintas menghantar Zainab Al-Ghazali, pemimpin Jamaah Muslimat, masuk Rumah Sakit Heliopolis. Ia mengalami gegar otak dan retak tulang paha. Operasi pembedahan tulang paha dilakukan di RS Madhar ‘Asyur, Kairo.

Kecelakaan itu ternyata memang disengaja untuk menyingkirkan Zainab, yang dilakukan pemerintahan Presiden Gamal Abdul Nasser – mobil yang dikendarainya ditabrak dari belakang hingga terguling. Pasalnya, organisasi yang dipimpinnya tidak disukai pemerintah. Terbukti, dengan adanya surat keputusan pembubaran Jamaah Muslimat yang sengaja dikirim kepada Zainab ketika masih dirawat di RS. Itu merupakan tindak lanjut larangan terbit majalah wanita Muslimat, yang dipimpin Zainab. “Secara pribadi, Nasser membenci Anda, Hajah! Ia tidak suka mendengar nama Anda disebut,” kata utusan Nasser saat menyampaikan surat itu.

Pemerintah berniat menggabungkan Jamaah Muslimat – yang berdiri sejak 1936, untuk menyebarkan dakwah Islam kembali kepada ajaran kitab Allah dan sunah Rasulullah – dengan Front Persatuan Sosialis. _“Demi Allah, hal ini tidak mungkin saya lakukan. Allah akan melumpuhkan tangan saya kalau saya menandatangani pernyataan yang tidak bertanggung jawab ini. Dengan demikian, berarti saya mengakui pemerintahan tiran Nasser, yang telah membunuh Abdul Qadir Audah dan rekan-rekannya. Sungguh, orang yang telah membantai kaum muslimin adalah musuh Allah dan musuh kaum muslimin. Biarlah Nasser membubarkan Jamaah Muslimat, karena buat kami hal tersebut adalah jalan yang paling terhormat!_”

+++

Akhirnya rezim kalap dan bengis pun menangkapnya. Zainab digiring ke penjara. Di tempat pengap inilah ia menyaksikan beberapa tokoh dan anggota IM digantung. Sebagian lagi dilepaskan. Sebagian lainnya masih berdiri dengan muka menghadap dinding menunggu giliran disiksa. Mereka para peserta Majelis Tafsir dan Hadis dalam pertemuan rutin di rumah Zainab. Salah seorang pemuda yang sedang diikat di palang kayu berteriak, “Ibu! Allah akan mempertebal ketabahanmu!”

“Anak-anakku, itulah baiat kita. Hai Bani Yasir, surga menantikan kalian,” sambut Zainab.

Para algojo itu kemudian mengayunkan tangannya dan menempeleng pipi dan telinga Zainab. Saat siksaan itu datang, ia mendengar suara, “Ya Allah, tabahkanlah hati mereka. Ya Allah, lindungilah mereka dari tangan-tangan para durjana! Ya Allah, kalau tidak karena Engkau, kami tidak akan memperoleh hidayah, tidak bersedekah, dan tidak menunaikan salat. Tabahkanlah hati kami dalam menghadapi ujian ini!”

Bunyi pecut terdengar sambut-menyambut, berlomba satu dengan lainnya. Namun, suara keimanan terdengar lebih kuat dan jelas. Sesaat kemudian terdengar suara, seolah-olah datang dari langit, “La ilaha illallah wahdahu la syarika lah.”

Lalu Zainab berteriak lagi, “Sabarlah, anak-anakku. Itulah baiat kita. Sabarlah, karena kalian akan mendapatkan surga!”

+++

*Zainab yg Penuh Luka Dimasukkan Ke Dalam Sel Khusus Penuh Anjing Lapar!*

Zainab kemudian dimasukkan ke dalam sel nomor 24. Sel itu penuh anjing. Ia memejamkan mata dan menyilangkan kedua tangannya ke dada, karena merasa benar-benar takut.

Sementara itu terdengar pintu sel ditutup dengan rantai dan digembok. Anjing-anjing itu berebutan menerkam tubuh Zainab. Rasanya tidak ada bagian tubuh yang luput dari gigitan anjing. Sementara kedua tangan tetap dibenamkan ke bawah ketiak, Zainab menyibukkan diri dengan membaca Asmaul Husna. Tawakkal penuh dan dalam.

*Zainab membayangkan bajunya yang putih sudah kuyup berlumuran darah. Tapi, alangkah kagetnya ketika mengetahui bajunya tetap utuh dan tubuhnya tidak koyak secuil pun.*

“Mahasuci Engkau, ya Allah! Ternyata Engkau senantiasa bersamaku. Ya Allah, apakah seorang macam aku ini layak memperoleh anugerah-Mu dan kehormatan sebesar itu? Ya Allah, kepada-Mu semua puja dan puji,” doa Zainab.

Masya Allah, sang sipir tak percaya apa yg telah dilihatnya. Anjing-anjing itu ternyata bukan mencabik-cabik tubuh sang ulama wanita. Hewan-hewan buas yang sengaja dilaparkan itu ternyata berebut menjilatinya hingga bersih darah yang ada di sekujur tubuhnya. Pemandangan yang tak pernah dilihatnya...

Masya Allah, anjing buas dan lapar pun tahu mana ulama dan mana penjahat...  Ya Allah kalau anjing saja dengan idzinMu bisa membedakan kebenaran dan keadilan, maka hari ini Engkau saksikan yg terjadi, mereka para pemilik kuasa dengan seragamnya yg gagah perkasa justru bertindak sebaliknya, merendahkan dan menghancurkan martabat para ulama yang teguh mendakwahkan DienMu yang mulia... Allahu Akbar... Hanya kepadamulah kami serahkan mereka para penghalang tegaknya syariatMu.  Engkaulah Dzat Pemilik Kekuasaan yg sesungguhnya.

😭😭😭

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Indonesia

Remaja itu, Bukan Kera Sakti

Menu Makan Siangku, Bukan Terserah