Demokrasi dan HAM Menghinakan Umat Islam

demoKRAsi dan HAM menghinakan Ummat Islam dunia!!

komentar tokoh-tokoh masyarakat yang selama ini terlihat fasih ketika berbicara kekerasan yang dialamatkan ke umat Islam, tapi diam membisu saat menyaksikan pelaku kekerasan ternyata bukanlah umat Islam.

Mereka bukannya mengutuk pelaku pembakaran masjid sebagai teroris, tetapi sibuk menenangkan agar umat Islam menahan diri dan jangan sampai terpancing kemarahan.

Media-media yang selama ini mengaku tajam, aktual, terpercaya, berani tampil beda, selalu terdepan, dan entah klaim apalagi, ternyata melempem menguak fakta yang mudah di permukaan.

Tidak ada laporan eksklusif dari TKP secara live, tidak ada talkshow para pengamat yang super lebay, tidak ada reportase mengangkat penderitaan para korban, yang biasanya menghiasi layar kaca pagi hingga malam selama berhari-hari, seperti ketika ada aksi kekerasan dan yang dituding pelakunya adalah muslim.

Respon pemerintah dan para tokoh, alih-alih bisa menyembuhkan luka yang dirasakan umat Islam, tetapi seperti menyayat luka baru di atas luka lama.

Ketidaksigapan media mengungkap fakta ini kian menyadarkan bahwa mereka selama ini bukan bekerja membela yang benar, tapi siap membela siapa yang bayar. Sangat menyedihkan.

Saudaraku, kaum muslimin, rahimakumullah...

Inilah bukti kesekian kali, bahwa Al-islamu ya'lu wa laa yu'laa alaihi (Islam itu tinggi, dan tidak ada yang lebih tinggi darinya), hanya bisa terwujud ketika Islam itu ditegakkan dalam hukum dan kekuasaan.

Seperti ikan yang hanya bisa hidup nyaman di perairan, dan sulit bernapas bahkan cepat mati di habitat daratan, begitu juga kaum muslimin, yang hanya akan tenteram dan sejahtera, ketika yang diterapkan dalam sendi-sendi kemasyarakatan adalah aturan yang bersumber dari Islam sendiri.

Dan itulah esensi penerapan syariat Islam di bawah naungan khilafah yang dicita-citakan kaum muslimin di seluruh dunia.

#campakkanSitemKufurdemoKRAsi

#BersamaUmatTegakkanKhilafah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Indonesia

Remaja itu, Bukan Kera Sakti

Menu Makan Siangku, Bukan Terserah