Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Zainab al-Ghazali Sang Singa Mesir

Copas ulang kisah penuh juang... wanita ulama pejuang yg tak banyak dikenal publik... 😭😭😭 *Zainab al Ghazali, Sang Singa Wanita Mesir :* *Anjing Pun Tahu Mana Ulama Mana Penjahat!* Sore itu, pertengahan Februari 1964, hujan mengguyur Kairo. Sebuah kecelakaan lalu lintas menghantar Zainab Al-Ghazali, pemimpin Jamaah Muslimat, masuk Rumah Sakit Heliopolis. Ia mengalami gegar otak dan retak tulang paha. Operasi pembedahan tulang paha dilakukan di RS Madhar ‘Asyur, Kairo. Kecelakaan itu ternyata memang disengaja untuk menyingkirkan Zainab, yang dilakukan pemerintahan Presiden Gamal Abdul Nasser – mobil yang dikendarainya ditabrak dari belakang hingga terguling. Pasalnya, organisasi yang dipimpinnya tidak disukai pemerintah. Terbukti, dengan adanya surat keputusan pembubaran Jamaah Muslimat yang sengaja dikirim kepada Zainab ketika masih dirawat di RS. Itu merupakan tindak lanjut larangan terbit majalah wanita Muslimat, yang dipimpin Zainab. “Sec...

KELEZATAN MAKSIAT DAN TAAT

Kelezatan Maksiat dan Taat Oleh : KH. Hafidz Abdurrahman al-Hafidz Ibn al-Jauzi, dalam kitabnya, Shaid al-Khathir, menuturkan bahwa andai saja orang yang melakukan maksiat menyadari, betapa kenikmatan maksiat itu hanya sesaat, kemudian setelah itu dia merasakan akibat kemaksiatannya, yaitu kemurkaan Allah, dosa dan siksa-Nya, maka orang itu tidak akan sanggup melakukan maksiat. Namun, yang terjadi adalah, orang itu terpesona dengan kenikmatan sesaat. Betapa tidak, orang berzina, hanya bisa merasakan nikmatnya zina saat sebelum dan setelah puncak kepuasan seksualnya. Itu pun tidak lama, tetapi setelah itu dia menderita. Bahkan, aibnya pun tak terperi. Terlebih, jika zinanya itu menghasilkan anak haram, maka beban itu akan ditanggung seumur hidup. Tetapi, ada orang yang melakukan maksiat, berzina dan berzina, mencuri dan mencuri, makan riba dan makan riba, anehnya tetap merasa tidak ada masalah. Baginya, kemaksiatannya itu tidak ada dampaknya secara nyata dalam hidupnya. Dia pun enjo...

FIQIH LEBARAN

SEPUTAR  FIQIH  LEBARAN Oleh  : KH. M. Shiddiq Al Jawi 🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀 Tak lama lagi kaum Muslim akan meninggalkan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal. Setelah sebulan lamanya berpuasa, tibalah mereka merayakan Idul FitriLebaran. Apa saja hukum-hukum di seputar Idul Fitri dan bagaimana kaum Muslim menjalani bulan-bulan berikutnya pasca Ramadhan? Sunnah Idul Fitri ada tiga; yaitu berjalan menuju lapangan tempat shalat (mushala), makan sebelum keluar rumah, dan mandi. Banyak di antara umat Islam yang menganggap Idul Fitri sekadar makan-makan, hura-hura. Padahal banyak persoalan hukum terkait Idul Fitri atau lebaran ini. Maka, seharusnya sebagai seorang Muslim mengetahui persoalan fiqih seputar masalah tersebut. Fiqih Lebaran di sini maksudnya adalah sejumlah hukum syara yang terkait dengan hari raya Idul F...

PANCASILA

*AKU PANCASILA, KAMU? Pancasilais Gadungan* ========= *Renungan Kesaktian Pancasila!* *PANCASILA* By Arief B. Iskandar Pancasila itu sakti. Pancasila itu sakral. Pancasila itu suci. Pancasila itu harga mati. Pancasila itu asas; asas dari segala asas.Karena sakral, Pancasila tak boleh direndahkan. Ada kesan, di negeri ini orang boleh saja melecehkan Islam, mencampakkan Al-Quran, termasuk menghina Rasulullah sang teladan. Sebagian menganggap hal itu sebagai bagian dari ekspresi kebebasan yang dijamin demokrasi. Namun, tidak dengan Pancasila. Merendahkan dan menghina Pancasila adalah kejahatan tak terperi dan pastinya anti-demokrasi.Karena suci, Pancasila tak boleh diusik dan dikritisi. Ada kesan di negeri demokrasi ini Islam boleh saja diusik; al-Quran dan as-Sunnah boleh dikritisi. Namun, tidak dengan Pancasila. Sebab, bagi sebagian orang Pancasila itu lebih tinggi dari al-Quran maupun as-Sunnah. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur nenek moyang bangsa Indonesia. Adapun al-Qura...