Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Ketika Khalifah dikritik

oleh Ust Dindin Misbahudin Suatu Hari, Usai Mengurus Pemakaman Jenazah Sulaiman bin Abdul Malik, Sang Khalifah Umar bin Abdul Aziz pulang ke rumah untuk istirahat sejenak. Tiba-tiba Abdul Malik bin Umar, Putra Sang Khalifah, Menghampirinya. Ia bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, Apakah gerangan yg Mendorong Engkau Membaringkan diri di siang hari seperti ini ?” Umar bin Abdul Aziz Tersentak Campur Kaget Tatkala Sang Putra Memanggilnya dengan Sebutan Amirul Mukminin, Bukan Ayah, Sebagaimana Biasanya. Ini isyarat, bahwa Putranya tengah Berbicara bukan sebagai Anaknya, melainkan Sebagai Rakyatnya yg Meminta Pertanggungjawaban Ayahnya sebagai Pemimpin Negara, Bukan Sebagai Kepala Keluarga. Umar bin Abdul Aziz menjawab Pertanyaan Putranya, “Aku Letih dan Butuh Istirahat Sejenak.” “Pantaskah Engkau Beristirahat, Padahal masih banyak Rakyat yg Teraniaya ?” Kritik Sang Rakyat yg 'Kebetulan' Anaknya. “Wahai Anakku, Semalam Suntuk Aku Menjaga Pamanmu. N...

IMF DAN WB, KEDUANYA BERBAHAYA BAGI INDONESIA

Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menbuat pujian semu dengan menyebut ekonomi Indonesia sangat baik dibawah kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karenanya, ia menyebut Indonesia tidak membutuhkan pinjaman IMF. "Pinjaman dari IMF bukan pilihan, karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya. Ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan rekan-rekan mereka," ujarnya dalam keterangan resmi (9/10). Pernyataan ini belumlah final, sebab yang perlu di ukur adalah kebijakannya bukan pernyataannya. Penegasan direktur IMF ini perlu dikonfirmasi oleh waktu. Pernyataan ini bisa berubah setiap saat, sebagaimana pernyataan Ratna Sarumpaet yang berubah dan menimbulkan hoax. Pernyataan direktur IMF ini bisa sekedar hoax pencitraan untuk melindungi IMF dan muka rezim, ditengah kritik k...

NEGERI PemBOHONG!

“Hoax terbesar bukan menyebar berita bohong, tapi menyembunyikan kebenaran dari publik” Prof. DR Daniel Mohammad Rosyid Ratna Sarumpaet telah menguak potret diri bangsa ini saat ini : negeri bohong. Padahal pendiri Republik ini adalah orang-orang berintegritas. Jika dibiarkan saja, sebentar lagi negeri ini bakal hilang ditelan lumpur kebohongan. Saat ini Pancasila hanya disebut sambil lalu tapi sudah tidak nyambung dengan konstitusi yg kita pakai saat ini. Juga tidak nyambung dalam praktek berbangsa dan bernegara. Semua cara dihalalkan secara komunistik, sementara kehidupan ekonomi sangat kapitalistik. Perayaan pertemuan IMF dan WB di Bali Oktober ini dengan biaya nyaris Rp. 1T  adalah aksi anti-Pancasila yang paling  terang-terangan di tengah ketiadaan dana penanggulangan bencana di Lombok dan di Sulawesi Tengah.   Mengatakan "Saya Pancasila" adalah _hoax_ paling besar. Yang berlaku saat ini adalah UUD 2002, BUKAN UUD1945, karena sudah diamandemen ...

Ketika Khalifah dikritik

oleh Ust Dindin Misbahudin Suatu Hari, Usai Mengurus Pemakaman Jenazah Sulaiman bin Abdul Malik, Sang Khalifah Umar bin Abdul Aziz pulang ke rumah untuk istirahat sejenak. Tiba-tiba Abdul Malik bin Umar, Putra Sang Khalifah, Menghampirinya. Ia bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, Apakah gerangan yg Mendorong Engkau Membaringkan diri di siang hari seperti ini ?” Umar bin Abdul Aziz Tersentak Campur Kaget Tatkala Sang Putra Memanggilnya dengan Sebutan Amirul Mukminin, Bukan Ayah, Sebagaimana Biasanya. Ini isyarat, bahwa Putranya tengah Berbicara bukan sebagai Anaknya, melainkan Sebagai Rakyatnya yg Meminta Pertanggungjawaban Ayahnya sebagai Pemimpin Negara, Bukan Sebagai Kepala Keluarga. Umar bin Abdul Aziz menjawab Pertanyaan Putranya, “Aku Letih dan Butuh Istirahat Sejenak.” “Pantaskah Engkau Beristirahat, Padahal masih banyak Rakyat yg Teraniaya ?” Kritik Sang Rakyat yg 'Kebetulan' Anaknya. “Wahai Anakku, Semalam Suntuk Aku Menjaga Pamanmu. N...