Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Jangan Remehkan Makan Minum dengan Tangan Kiri

Jangan Remehkan Makan-Minum dengan Tangan Kiri, Kisah Hafidz Qur'an Kesurupan Seorang Penghafal Al Qur’an Kesurupan Mungkin judul diatas aneh, tidak masuk akal dan yang pasti kita akan bertanya-tanya apakah benar ini terjadi? Bagaimana mungkin seorang penghafal Al Qur’an kesurupan? Bukankah bacaan Al Qur’an yang ia baca dapat menjadi benteng pelindung dari segala gangguan jin, makhluk halus atau pun sihir? Kisah ini nyata, bukan rekaan atau karangan saya. Kisah nyata ini sangat penting untuk kita renungkan dan kita ambil pelajaran dibalik kejadian ini. Pada pertengahan tahun 2004, kami beserta Tim Ruqyah mengadakan ruqyah massal di salah satu masjid besar di Surabaya. Setelah sesi ceramah, penjelasan dan tanya jawab selesai, maka dimulailah sesi terapi massal. Terapi massal in bertujuan agar masyarakat mengerti bagaimana sebenarnya teknis pelaksaan ruqyah yang sesuai dengan syari’at Islam. Ruqyah dimulai…bacaan Al qur’an terus dikumandangkan deng...

Memakmurkan Masjid

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman Alquran memberikan penegasan, bahwa orang yang bisa memakmurkan masjid adalah orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, Hari Kiamat, dan orang-orang yang tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan orang-orang yang hanya takut kepada Allah [QS at-Taubah: 18]. ‘Abdurrazzaq menuturkan dari Ma’mar dari Abi Ishaq dari ‘Amr bin Maimun al-Audi mengatakan, “Aku mendapati para sahabat Nabi SAW mengatakan, “Sesungguhnya masjid adalah rumah Allah di bumi. Pasti, Allah akan memuliakan siapa saja yang mendatangi Allah di sana.” [Tafsir Ibn Katsir, QS at-Taubah: 18]. Karena itu, mereka pun menjaga adab dan hukum yang terkait dengan pemakmuran masjid. Tempat Ibadah Sebagai rumah Allah dan tempat ibadah, tentu masjid tidak boleh digunakan untuk melakukan maksiat. Meski konotasi ibadah itu sendiri harus dipahami, bukan sekadar shalat, zakat, puasa, haji dan jihad, tetapi meliputi “apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Alla...

Kaos Kaki Bolong

Gambar
Pak Budiman Hartono, seorang yang terkenal dan kaya raya dari Surabaya, sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anaknya. Beliau berwasiat: Anakku, jika Ayah sudah dipanggil Allah yang Maha Kuasa, ada permintaan Ayah kepada kalian: "Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan Ayah walaupun kaos kaki itu sudah bolong, Ayah ingin memakai barang kesayangan yang penuh kenangan semasa merintis usaha di perusahaan Ayah dan minta tolong kenangan kaos kaki itu dipakaikan bila Ayah dikubur nanti. "Singkat cerita, Akhirnya sang Ayah wafat. Ketika mengurus Jenazah dan saat akan dikafani, anak-anaknya minta ke pak ustadz untuk memakaikan kaos kaki yang robek itu sesuai wasiat Ayahnya. Akan tetapi pak Ustadz menolaknya:"Maaf secara Syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat. "Terjadi perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak ustadz yang melarangnya. Karena tidak ada titik t...

Dekatlah kepada Allah, Maka Allah akan Menjaga Kita

Gambar
Kisah Inspiratif Goblok kamu ya…” Kata Suamiku sambil melemparkan buku lapor sekolah Doni. Kulihat suamiku berdiri dari tempat duduknya dan kemudian dia menarik kuping Doni dengan keras. Doni meringis. Tak berapa lama Suamiku pergi kekamar dan keluar kembali membawa penepuk nyamuk. Dengan garang suamiku memukul Doni berkali kali dengan penepuk nyamuk itu. Penepuk nyamuk itu diarahkan kekaki, kemudian ke punggung dan terus , terus. Doni menangis “ Ampun, ayah ..ampun ayah..” Katanya dengan suara terisak isak. Wajahnya memancarkan rasa takut. Dia tidak meraung. Doni ku tegar dengan siksaan itu. Tapi matanya memandangku. Dia membutuhkan perlindunganku. Tapi aku tak sanggup karena aku tahu betul sifat suamiku. “Lihat adik adikmu. Mereka semua pintar pintar sekolah. Mereka rajin belajar. Ini kamu anak tertua malah malas dan tolol Mau jadi apa kamu nanti ?. Mau jadi beban adik adik kamu ya…he “ Kata suamiku dengan suara terengah engah kelelahan memukul Doni. Suamiku terduduk diko...

HANYA ALLAH YANG SANGGUP MEMBALAS PARA PENGEMBAN DAKWAH YANG IKHLAS

Gambar
Anda adalah orang besar dalam pandangan Allah, meskipun yang Anda lakukan itu tampak kecil dan sederhana dalam pandangan manusia. Yang anda lakukan adalah aktivitas yang mencengangkan, meskipun banyak orang menganggapnya sebagai sesuatu yang sia-sia. Bobot perjuangan Anda lebih berat daripada himpunan gunung-gunung batu, meskipun banyak orang yang meremehkannya. Anda telah mengukir sejarah dengan tinta emas. Para malaikat di langit hormat kepada Anda. Apa yang telah Anda lakukan benar-benar sesuatu yang luar biasa. Pilihan Anda benar-benar menakjubkan. Pilihan, aktivitas dan prestasi Anda tidak layak jika hanya dinilai dengan duniawi. Dunia ini tak kan cukup untuk dijadikan balasan untuk Anda. Dunia ini terlalu kecil. Pujian manusia tak akan sanggup menggambarkan kemuliaan Anda. Sebab, yang layak buat Anda adalah rahmat dan keridhaan dari Allah dan Rasul-Nya. Surga, negeri keabadian, itulah yang layak buat orang-orang seperti Anda. Oleh karena itulah, jika ada diantara kita...

Bila Usia Tua

Gambar
Bila Usia Telah Sampai 40 Tahun Senin, 23 Mey 2016 , 23:52:45 Oleh : Ustadz Najmi Umar Bakkar (Pembina Yayasan Pendidikan & Dakwah Babussalam As-Sunnah Cibubur) Bila Usia Telah Sampai 40 tahun  Allah Ta'ala berfirman : حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ “...Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa : "Ya Tuhanku, tunjukkanlah aku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir terus sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim" ▶ (QS. Al-Ahqaf : 15) ...

Kisah Sepotong Cokelat

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim Copas dari Telegram Ust Musyaffa A Rahim Di suatu tempat di Perancis sekitar lima puluh tahun yang lalu, ada seorang berkebangsaan Turki berumur 50 tahun bernama Ibrahim, ia adalah orang tua yang menjual makanan di sebuah toko makanan. Toko tersebut terletak di sebuah apartemen dimana salah satu penghuninya adalah keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak bernama “Jad” berumur 7 tahun. Jad si anak Yahudi Hampir setiap hari mendatangi toko tempat dimana Ibrahim bekerja untuk membeli kebutuhan rumah, setiap kali hendak keluar dari toko –dan Ibrahim dianggapnya lengah– Jad selalu mengambil sepotong cokelat milik Ibrahim tanpa seizinnya. Pada suatu hari usai belanja, Jad lupa tidak mengambil cokelat ketika mau keluar, kemudian tiba-tiba Ibrahim memanggilnya dan memberitahu kalau ia lupa mengambil sepotong cokelat sebagaimana kebiasaannya. Jad kaget, karena ia mengira bahwa Ibrahim tidak mengetahui apa yang ia lakukan selama ini. Ia pun segera memin...

Suplemen untuk yang Futur

Suplemen bagi para Hamlud Dakwah yang mengalami FUTUR dalam berdakwah. Meninggalkan dakwah itu perkara gampang. Kita tinggal sedikit demi sedikit menjauhinya saja. Tidak aktif lagi tanpa pemberitahuan. Tidak merespon saat dihubungi. Bersikap masa bodoh terhadap aktivasi. Tidak datang saat diundang. Sembunyi ketika dimobilisasi. Intinya, bersikap cuek dan masa bodoh saja. Tenggelamkan dalam aktivitas yang memuaskan diri. Dengan cara demikian lambat laun kita akan meninggalkan (atau barangkali lebih tepat — ditinggalkan dakwah). Gampang sekali. Tapi apa manfaatnya bagi kita mengambil sikap demikian? Benar, meninggalkan dakwah itu perkara yang mudah. Tapi saya sangat yakin, jauh lebih mudah lagi bagi Allah Ta’ala untuk mencari pengganti yang jauh lebih baik daripada mereka yang memutuskan untuk ‘pensiun’ dari dakwah. Para pengganti itu akan menggerakkan dakwah jauh lebih ikhlas dan bersemangat. Ya, sangat mudah bagi Allah untuk melakukannya. Sangat mudah. Tidak ad...

Mendidik Anak dengan Fitroh

Ketika anak belum mau bangun subuh dan sulit bangun, sang ibu dengan lembut membangunkan dan membisikkan di telinga anak, " Bangunlah nak,   sudah azan subuh , alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba'damaa amaatana wa ilaihinnusyur." Sang ibu terus membngunkan dengan menyentuh fithrohnya sebagai hamba hingga terbangun dan menuntunnya ke kamar mandi untuk berwudhu. Kebiasaan tsb terus berulang hingga ada masanya ananda bangun subuh sendiri tanpa dibangunkan. Ketika ananda tergoda menonton tivi dengan tayangan yang tidak bermanfaat, bunda mencoba melarangnya, " Jangan notonton tayangan itu ya nak, karena bisa merusak jiwa dan otak, membuat ade lupa sama Allah, membuat adek malas beribadah dan malas membaca alquran, ganti canel ya yang lebih bermanfaat, ya, bunda sayang adek, merasa rugi bila waktu adek terbuang percuma" Saat itu juga sang anak justru mematikan tv, karena tak ada tayangan yang bagus. Ketika anak menyaksikan ibunya sholat tahajjud lalu berdoa sambil me...

Apakah Allah Mencintaiku?

(Renungan) Syeikh Ali Musthafa Thanthawi -rahimahullah- pernah berkata: “Apakah Allah mencintaiku?” Pertanyaan ini terus mengusikkku! Aku teringat bahwa kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya hadir karena beberapa sebab dan sifat yang disebutkan didalam al Quran al Karim.. Aku membalikkannya kedalamm memorikuu, untuk membandingkan apakah diriku sudah seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur’an itu, agar aku dapat menemukan jawaban atas pertanyaanku.. Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang bertakwa” dan aku tidak berani menganggap diriku bagian dari mereka (yang bertakwa)..! Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orangg yang sabar” makaa aku teringat betapa tipisnya kesabaranku…! Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang berjihad” maka aku pun tersadar akan kemalasanku dan rendahnya perjuanganku…! Aku menemukan bahwa Allah mencintai “orang-orang yang berbuat baik...

Amalan Nisfu Sa'ban

Mohon penjelasan tentang amalan Nisfu Sya’ban ustadz Jawaban Bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang terletak sebelum bulan suci Ramadhan. Di antara keistimewaannya, bulan tersebut adalah waktu dinaikkan amalan dan bulan dimana Rasulullah memperbanyak puasa sunnah. ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَ...

Asal Muasal Garuda Pancasila

Lambang Garuda Pancasila terinspirasi dari lambang kerajaan Samudera Pasai. ~ Lambang negara Samudera Pasai berisi KALIMAT TAUHID dan RUKUN ISLAM. Kepala burung bermakna Basmallah, sayap dan kakinya merupakan ucapan dua kalimat Syahadat. Badan burung itu merupakan Rukun Islam ~ MOHON DISHARE! Lambang Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh presiden Soekarno. Sebelum lambang Garuda itu dipakai sebagai lambang Negara Republik Indonesia, lambang Garuda ini sudah lebih dahulu digunakan sebagai lambang oleh Kerajaan Samudera Pasai. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan Islam pertama di Indonesia, Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh (Meurah Silu) pada abad ke 13 atau pada tahun 1267. Kerajaan Samudera Pasai pada saat itu dikenal sebagai pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara, hal ini dikemukakan oleh seorang petualang bernama Ibnu Battutah dalam bukunya Tuhfat al-Nazha. Lambang kerajaan Islam Samudera Pasai ini di...

Sejak Kapan Bangsa Ini Kenal Pancasila?

OLEH: Ustd. Prof. Fahmi Amhar Katanya Pancasila lahir pada 1 Juni 1945. Berarti sebelumnya Pancasila tidak dikenal. Sunan Kalijaga, Sultan Agung, Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin, Cut Nya' Dien, Haji Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah, KH Hasyim Asy'ari saat mendirikan NU, para pendiri Boedi Utomo, para pencetus Soempah Pemoeda, itu semua belum kenal Pancasila. Mereka memang mengamalkan nilai-nilai yang kemudian disebut terkandung dalam Pancasila, karena mereka mengamalkan syari'at Islam. Semua yang menegakkan syari'at Islam, pastilah dapat dikatakan telah mengamalkan Pancasila. Tidak mungkin kita mengatakan para pahlawan itu anti Pancasila. Tetapi Sunan Kalijaga dulu tetap disebut menyebarkan Islam, bukan menyebarkan Pancasila. Karena itu sangatlah aneh, kalau kemudian upaya penegakan syariat Islam dibenturkan dengan Pancasila, karena tanpa syariat Islam, Pancasila tinggal sebagai falsafah yang tidak pernah dapat diperjelas bentuk kongkritnya sepe...

Tentang Kapasitas dalam Berjuang

Bukan sekedar fastabiqul khoirotvdan menutup pintu memahami ilmu yg akan mengantar kpd terlaksananya kewajiban ...#ayo ngaji Berjuang berdasar kapasitas kita masing-masing ? Berikut tulisan ust Dwi Condro ketika mengcounter pendapat salah seorang teman yg mengatakan, kita berjuang berdasar kapasitas kita masing2, jd silahkan bila ada yg berjuang utk tegaknya khilafah, dan ada yg berjuang utk kebaikan yg lain, yg penting fastabiqul khoirot. Alhamdulillah, terima kasih Mas Hadi. Telah mengingatkan pada kita semua. Kalau boleh menambahkan (kalau salah mohon dikoreksi): Dalam beramal seharusnya tidak hanya sekedar mendasarkan pada kapasitas kita. Namun, berdasarkan taklif yang dibebankan Allah kepada kita, yaitu berdasarkan hukum syari’at yang lima: wajib, sunnah, mubah makruh dan haram. Dan, untuk mengamalkannya-pun harus mengikuti aulawiyatnya, yaitu: wajib harus didahulukan daripada sunnah; sunnah didahulukan daripada mubah dan seterusnya. Oleh karenanya, yang harus kita fikir...

Andai Al Qur'an Bisa Bicara

Aku, kalian kagumi. Aku, kalian jaga di ingtan-ingatan kalian. Aku, kalian baringkan di tempat yang tertinggi. Lisan kalian selalu menyebut-nyebutku. Jika aku terjatuh dari tempatku, maka kalian adalah orang pertama yang menyelamatkanku. Tapi ada satu pertanyaan yang membuatku heran pada kalian dan aku sedih dengan pertanyaanku ini. Mengapa kalian tidak membawaku di setiap derap langkah kalian? Ku lihat, kalian hanya membawaku di tempat-tempat tertentu saja. Seolah aku tak pantas berada di sebagian tempat lainnya. Seolah aku kalian kucilkan, kalian sudutkan dan tidak kalian anggap. Lantas ... Untuk apa kalian mengagumiku, selalu mengingatku dan membaringkanku di tempat yang tertinggi sebagai penghormatan? Apakah kalian sedang bermanis muka di hadapanku? Atau apakah kalian sedang bergurau? Manis muka kalian tidaklah laku! Gurau kalian tidaklah lucu! Aku tidak melarang kalian untuk mengagumiku. Aku tidak melarang kalian untuk selalu mengingatku. Dan aku tidak melarang k...

Maka, Nikmat Tuhanmu Manakah yang Engkau Dustakan?

# Menangis Ketika Melihat Biaya Operasi Seorang kakek berusia 70 tahun mengidap sebuah penyakit. Dia tidak dapat kencing. Dokter mengabarkan kepadanya kalau dia membutuhkan operasi untuk menyebuhkan penyakitnya. Dia setuju untuk melakukan operasi karena penyakit itu telah menimbulkan sakit yang luar biasa selama berhari-hari. Ketika operasi selesai, dokter memberika tagihan pembayaran seluruh biaya operasi. Kakek tua itu melihat pada kuitansi dan mulai menangis. Meihatnya menangis, dokter pun berkata kepadanya bila biayanya terlalu tinggi, mereka dapat membuat pengaturan lain. Orang tua itu berkata, ”Aku tidak menangis karena uang itu, tetapi aku menangis karena Allah menjadikanku buang air tanpa masalah selama 70 tahun dan Dia tidak pernah mengirimkan tagihan.”[1] Memang kenikmatan dari Allah sangat banyak dan kita tidak akan mampu menghitungnya bahkan kebanyakan kita lupa akan nikmat Allah. Allah Ta’ala berfirman, وَإِنْ ...

Sudah Lelahkan Kau, Wahai Teman?

Renungan...... Sudah lelahkah wahai kawan atas perjuangan ini..? mungkin jadwal dakwah yang padat itu membuatmu lemah? Atau tak pernah punya waktu istirahat di akhir pekan yang kau gusarkan, karena harus terus BERGERAK berdakwah? Atau pusingnya fikiranmu mempersiapkan acara2 dakwah yang membuatmu ingin terpejam? Atau panasnya aspal jalanan saat kau melakukan aksi yang ingin membuatmu “rehat sejenak”? Atau sulitnya mencari orang yang ingin kau ajak HIJRAH ini yang kau risaukan? Atau karena seringnya kehidupan sekitar kita meminta infak2mu yang membuatmu ingin menjauh? Dakwah kita hari ini hanya sebatas ‘itu’ saja kawan. bukan ingin melemahkan tapi izinkan saya mengajakmu merenung sejenak…. Tahukah engkau wahai kawan, siapa Umar bin Abdul Azis?? Tubuhnya hancur dalam rangka 2 tahun masa memimpinnya... 2 tahun kawan, cuma 2 tahun memimpin tubuhnya yang perkasa bisa rontok, kemudian sakit lalu syahid... Sulit membayangkan sekeras apa ...

KISAH YANG MEMBUAT KITA MALU

Kisah berikut ini benar-benar membuat kita malu. Kisah ini disampaikan oleh Dr. Sa'id Harib, Wakil Ketua Lembaga Tahfizhul Quran Dubai. Beliau mengatakan: Salah satu juara pemenang lomba di Dubai adalah seorang anak kecil dari negara bekas jajahan Uni Soviet. Umurnya sekitar 12 tahun. Hafalannya benar-benar membuat semua orang tercengang. Kami bertanya kepada anak itu tentang bagaimana ia bisa memiliki hafalan sekuat itu? Siapa yang telah membimbingnya menghafal Al-Quran dengan hafalan yang kuat dan tajwid yang bagus seperti itu? Anak itu menjawab, "Ayah saya. Beliau yang telah melakukan semua itu." Kami bertanya lagi, "Lalu siapa yang mengajari ayahmu dan menjadikannya hafal Al-Quran?" Anak itu menjawab, "Kakek saya." Kami semakin terheran dengan jawabannya. Kami bertanya lagi, "Bagaimana kakekmu bisa mengajari ayahmu Al-Quran di bawah tekanan penjajahan Uni Soviet yang berpaham Komunis dan mengancam akan langsung membunuh setiap muslim ya...